AKU KAU DAN HUJAN

Hujan turun di kota kita
Maaf aku masuk tanpa mengetuk pintu
Dinding kacamu membuatku tertarik untuk masuk
Dan malah membuatku ingin tinggal lebih lama
Tapi kau tak pernah benar-benar membukanya
Sampai langit memintaku untuk pergi

Hujan deras
Kau suka hujan
Tapi bahkan suara hujan kali ini tak mampu menenangkanku
Aku pernah kehilanganmu sekali, yang kedua jauh lebih mematikan
Kalau ada yang ketiga mungkin aku sudah mati

Hujan menjadi butir yang menusuk
Langit memaksaku untuk segera pergi
Aku memang kurang ajar
Masuk tanpa permisi tapi pergi dengan pamit
Apa seharusnya aku tak usah berpamitan padamu?
Agar kau tak sadar aku sudah pergi

Hujan sudah menyambutku
Tanganku dingin
ah, aku memang selalu butuh logikamu
Langit akan menjagaku, kau tak usah khawatir
Tuhan akan memberimu semua yang terbaik

Tapi hujan tak bisa menutupi Sirius
Syi’ra
Kau selalu tahu Syi’ra akan menyampaikan pesanmu padaku
Tak usah repot-repot mengantarku
Diluar dingin,,masuklah kedalam
Aku akan hati-hati
Aku sudah tak takut pada rubah
Ternyata rubah sudah tak suka bersembunyi

Hujan semakin berisik
Aku mencoba melepaskan sandaranku padamu
Tertatih
Apa kau sakit? aku sekarat
Cukup aku saja, aku tak pernah ingin menyakitimu

Aku tak suka hujan turun dimatamu
Sungguh,,aku tak ingin
Aku tak ingin menjadi penyebab turunnya hujan dimatamu
Simpan saja untuk sesuatu yang lebih penting
Tapi rasakan semua rasa ini
Rasa yang muncul justru disaat akhir yang tidak pernah kuharapkan

Hujan memporak porandakan jiwaku
Aku tak pernah tahu apa yang akan dibawa langit dimasa depan
Semua pemandangan yang kulihat melukiskan temamu
I close my eyes
I close my eyes but all I see is you

Hujan turun sayang

21 Response to "AKU KAU DAN HUJAN"

  1. ipho says:
    September 12, 2010 at 11:33 AM

    aku suda kehilangan akal sehat

  2. Unknown says:
    September 12, 2010 at 2:50 PM

    dhe...

  3. cndl Says:
    September 12, 2010 at 5:43 PM

    "..Aku memang kurang ajar
    Masuk tanpa permisi tapi pergi dengan pamit
    Apa seharusnya aku tak usah berpamitan padamu?
    Agar kau tak sadar aku sudah pergi.."

  4. Anonymous Says:
    September 13, 2010 at 1:11 AM

    ...

    jangan kau benci hujan sayang

    biar dingin menghangatkan kepedihanmu

    bukan salahmu atau salahku yang merasa nyaman terlebih dulu

    anggaplah itu ..
    sebuah kebetulan takdir

    potongan kecil teka teki hidup

    terima kasih
    sudah mampir di pondok kecilku
    maaf tak dapat menjamu mu lebih lama

    untuk kebaikan kita
    :')

  5. ipho says:
    September 13, 2010 at 8:03 AM
    This comment has been removed by the author.
  6. Anonymous Says:
    September 13, 2010 at 4:57 PM

    syukuri saja...hujan tidak membuatmu basah kuyup...
    kamu masih sempat berteduh sebelum derasnya hujan menghajarmu... :D

    jalani saja langkah yang sudah kau pilih...
    jalani dengan ikhlas...meski ku tau...itu terlampau sulit bagimu...

    biarkan skenario langit berlanjut...
    biarkan langit terus bercerita...
    kisah yang indah...meski semua tak lagi sama...

    percaya saja, langit sudah memilihkan yang terbaik untuk kita :)

  7. ntttuunnn says:
    September 13, 2010 at 5:49 PM

    hujan takkan berhenti karena siang datang,
    hujan takkan berhenti saat gelap menjelang,
    tapi hujan berhenti saat langit sudah menyelesaikan segala urusannya.
    selesaikanlah, lalu nantikanlah.
    hujan pasti datang kembali, naturally :)

  8. hestutomo Says:
    September 13, 2010 at 6:09 PM

    Aku selalu suka hujan,,,dingin memang,,tapi setelahnya akan ada pelangi,,dan aku bersedia menanti hujannya reda, untuk menikmati pelanginya.

  9. Anonymous Says:
    September 14, 2010 at 7:42 PM

    tak ada yang lebih tabah
    dari hujan bulan Juni
    dirahasiakannya rintik rindunya
    kepada pohon berbunga itu

    tak ada yang lebih bijak
    dari hujan bulan Juni
    dihapusnya jejak-jejak kakinya
    yang ragu-ragu di jalan itu

    tak ada yang lebih arif
    dari hujan bulan Juni
    dibiarkannya yang tak terucapkan
    diserap akar pohon bunga itu

    Hujan bulan Juni - Sapardi Djoko Damono

  10. Anonymous Says:
    September 14, 2010 at 7:44 PM

    Hujan mengenal baik pohon, jalan, dan selokan
    ….swaranya bisa dibeda-bedakan;
    kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu dan jendela.
    Meskipun sudah kau matikan lampu.

    Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon, jalan, dan selokan
    …. menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh waktu menangkap wahyu yang harus kaurahasiakan

    Sapardi Djoko Damono
    Perahu Kertas,
    Kumpulan Sajak,
    1982.

  11. ipho says:
    September 14, 2010 at 8:32 PM

    @ anonim : tak ada yang lebih ikhlas dari hujan bulan September, pak Pardi..

  12. fatimahfapud - فاطمة says:
    September 14, 2010 at 10:38 PM

    menanti, seperti pelangi, setia, menunggu hujan reda ..

  13. Anonymous Says:
    September 15, 2010 at 9:36 AM

    september..., hujan mulai menyapa makhluk-makhluk yang kesepian dan rindu kehadirannya....tapi itu dulu.... di bulan juni hujan tak malu-malu lagi menampakkan jati dirinya....(anomali cuaca hehehehe)

  14. Hestutomo Says:
    September 15, 2010 at 6:05 PM

    @Anonymous...cuaca atau iklim?

  15. Anonymous Says:
    September 16, 2010 at 8:19 AM

    here comes the rain again
    falling from the stars
    drenched in my pain again
    becoming who we are

    as my memory rests
    but never forgets what I lost
    wake me up when September ends

    -Greenday-

  16. ipho says:
    September 16, 2010 at 8:58 PM

    ah, kebanyakan anonim.. ga seru..
    (gedheg2)

  17. ザキヤちゃん ^^ says:
    September 27, 2010 at 5:05 PM

    berusaha mensyukuri 'hujan'
    berusaha memahami 'petir'
    hingga menanti datangnya 'pelangi'
    ah, bukankah hidup itu penuh 'hujan', 'petir', dan 'pelangi'?

  18. NOERMA site says:
    September 29, 2010 at 10:09 AM

    hujan hujanan lebih seru ^^

  19. ipho says:
    September 29, 2010 at 7:54 PM

    oh tidaaaaaaakk..!
    ada mb neooo...
    invasi, invasi!

    kog nyasar smp sini e mb?
    hush hush..
    :D

  20. Anonymous Says:
    October 11, 2010 at 8:42 AM

    Hm. . .nice rain

    "hujannya akan segera reda,
    dia terlalu sakit untuk membentur tanah"

  21. ipho says:
    October 11, 2010 at 9:01 PM

    @dydhan : sepertinya redanya masih lama dek.. (sejak kapan aku manggil km "dek"?) masih lama tis.. autis..

    hujan dan tanah tidak saling membenturkan,,
    begitu jatuh,,tanah akan menyerap hujan,,merasuk ke dalam,,membuat tanah lebih subur lagi..
    dan mampu menumbuhkan zarrah yang lebih indah..
    (nek iki judule hujan dan tanah -__-")

Post a Comment