Tok tok..
kira kira penampakannya seperti ini :
Secara, JJC tahun lalu indaaaahh bangeet.. tahun lalu saya sampe naik ke motor orang gara-gara ga keliatan.. crowded banget.. saya sangat impressed jika ada pawai yang mengusung tema kebudayaan dan dikemas dengan sangat dazzling..
”Dalam tubuh manusia terdapat sebuah tulang yang tidak akan dimakan tanah selama-lamanya. Dari tulang itulah manusia akan dibentuk kembali pada hari kiamat kelak. Para sahabat bertanya,”Tulang apakah itu wahai Rasulullah? Nabi SAW menjawab, “Itulah tulang ekor. “
HR Bukhari, An-Nasaii, Abu Dawud , Ibnu Majah, Ahmad dan Malik .
Entah kebetulan atau apa, beberapa hari setelah saya asyik berkutat dengan Sobotta dan mulai tertarik mempelajari tubuh manusia, saya menghadiri sebuah acara yang salah satu agendanya adalah motivasi dari seorang dokter hebat dari kampus sebelah yang bernama dr. Agung “aconk” Nugroho. Nah, diantara banyak hal menakjubkan yang dibahas oleh beliau, saya tertarik dengan penjelasan beliau tentang noktah tulang sacrum (efek baca sobotta).
Tulang sacrum atau sering juga disebut “sacred bone” sebenarnya adalah bagian tulang punggung yg terdiri atas lima ruas tulang yg menyatu, terletak di bawah deretan ruas tulang pinggang.
Dalam beberapa keyakinan tulang ini memang dianggap sacral sesuai namanya. Beberapa mempercayai bahwa didalam tulang sacrum ini terdapat noktah yang diyakini membawa rahasia kehidupan, yang mana saat Hari Pengadilan, ketika Allah menyirami dunia dengan hujan khusus, setiap tetes hujan mengetahui mana potongan kecil sacrum nya dan mendatanginya dan segeralah seorang manusia menjelma kembali. Dalam ilmu Yoga dikenal juga istilah Kundalini. Energi spiritual kundalini biasanya tersimpan dalam keadaan “tidur” di dasar tulang belakang yang berbentuk segitiga yang disebut “sacred bone” atau “tulang sakrum/sakral” (sakral=bersifat Ilahi).
Akhirnya karena saya kesulitan menemukan istilah bagi noktah tulang sacrum ini, bertanyalah saya pada dokter amazing itu, dan lihatlah betapa ramahnya beliau menjawab :
ass.wr.wb, drg. Ivonna
well, actually it's according by previous well proven research. not just my opinion, hehe...
yeah, in Islam it's called ashabuzzanab, in Christ: Mesias Spot/ Noktah Tuhan Yesus, in Hindu: saririka dhatu, in Budha: relique, I'm not sure how to spell it, hehe...it look like black box in our body that will ensure all of what we've done will be back to ourself, either positive or negative. so many story about that, if I have more enough time (or you invite me again??? hahahahaha..just kidding) I will share apart of it.
hopefully hearing good news from you all
best regards
wass.wr.wb
dr. agung 'aconk' nugroho
Clinical Pharmacology Division
Department of Pharmacology and Therapy
Faculty of Medicine
Universitas Gadjah Mada
WHO South East Asia and Western Pasific Regional Office
demi sesuap nasi dan segenggam berlian
dari yogya, menata dunia, dengan Cinta
lihatlah betapa beliau sangat menghormati mahasiswa, sangat berbeda dengan tipikal para dokter di sebuah fakultas yang sebaiknya saya sensor sajalah (demi kebaikan dan keselamatan diri saya, hehe). Dan jangan protes juga kenapa beliau menyapa saya dengan gelar drg. Hahaha.. not yet, Doc..
yah, back to topic,, Tulang ekor (coccyx) adalah tulang terakhir di bagian bawah tulang belakang. Disebutkan dalam beberapa hadis bahawa tulang ini adalah asal manusia dan benih dari mana manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan bahwa bagian ini tidak hancur di dalam tanah. Dr Usman Al-Djilani dan Syaikh Abdul Majid Al-Azzandani melakukan beberapa eksperimen pada tulang ekor di bulan Ramadhan 1423. Salah satu dari dua vertebras dari 5 tulang tulang ekor dibakar di atas batu dengan menggunakan semburan gas api selama 10 menit hingga ke tingkat pembakaran sepenuhnya (yaitu tulang menjadi merah kemudian hitam). Mereka meletakkan kepingan-kepingan arang ini dalam kotak yang disterilkan dan membawanya ke laboratorium analisis yang paling terkenal di Sanaa (laboratorium Al-Olaki). Dr. al Olaki, seorang dosen histologi dan patologi di Universitas Sanaa, menganalisis kepingan-kepingan ini dan menemukan bahwa sel-sel dari jaringan tulang tulang ekor itu tidak terpengaruh dan selamat dari pembakaran (hanya otot, jaringan lemak dan sel-sel tulang sumsum yang terbakar sedangkan pada sel-sel tulang ekor tidak ada apa-apa efeknya). Hanya itulah penjelasan ilmiah yang saya temukan tentang tulang sacrum.
Yap,,pada akhirnya saya sangat sadar tulisan memang belum matang, dan tujuan saya posting ya memang ingin berdiskusi lebih lanjut jika memang Anda punya pengetahuan dan informasi yang lebih dalam tentang topic ini. Wallahu 'alam.
Hujan turun di kota kita
Maaf aku masuk tanpa mengetuk pintu
Dinding kacamu membuatku tertarik untuk masuk
Dan malah membuatku ingin tinggal lebih lama
Tapi kau tak pernah benar-benar membukanya
Sampai langit memintaku untuk pergi
Hujan deras
Kau suka hujan
Tapi bahkan suara hujan kali ini tak mampu menenangkanku
Aku pernah kehilanganmu sekali, yang kedua jauh lebih mematikan
Kalau ada yang ketiga mungkin aku sudah mati
Hujan menjadi butir yang menusuk
Langit memaksaku untuk segera pergi
Aku memang kurang ajar
Masuk tanpa permisi tapi pergi dengan pamit
Apa seharusnya aku tak usah berpamitan padamu?
Agar kau tak sadar aku sudah pergi
Hujan sudah menyambutku
Tanganku dingin
ah, aku memang selalu butuh logikamu
Langit akan menjagaku, kau tak usah khawatir
Tuhan akan memberimu semua yang terbaik
Tapi hujan tak bisa menutupi Sirius
Syi’ra
Kau selalu tahu Syi’ra akan menyampaikan pesanmu padaku
Tak usah repot-repot mengantarku
Diluar dingin,,masuklah kedalam
Aku akan hati-hati
Aku sudah tak takut pada rubah
Ternyata rubah sudah tak suka bersembunyi
Hujan semakin berisik
Aku mencoba melepaskan sandaranku padamu
Tertatih
Apa kau sakit? aku sekarat
Cukup aku saja, aku tak pernah ingin menyakitimu
Aku tak suka hujan turun dimatamu
Sungguh,,aku tak ingin
Aku tak ingin menjadi penyebab turunnya hujan dimatamu
Simpan saja untuk sesuatu yang lebih penting
Tapi rasakan semua rasa ini
Rasa yang muncul justru disaat akhir yang tidak pernah kuharapkan
Hujan memporak porandakan jiwaku
Aku tak pernah tahu apa yang akan dibawa langit dimasa depan
Semua pemandangan yang kulihat melukiskan temamu
I close my eyes
I close my eyes but all I see is you
Hujan turun sayang
AKU ADA - Dee
Melukiskanmu saat senja
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku selain hatiku
Dan ombak berderu
Di pantai ini kau slalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba
Suaraku memanggilmu akulah lautan
Ke mana kau s'lalu pulang
Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga sinari langkahku
Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Kuingin kutahu engkau ada
Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu
Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan
Memeluk pantaimu erat
Jingga di bahumu
Malam di depanmu
Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Ku tahu kau tahu aku ada
Anda tak boleh sembarangan masuk museum ini. Setiap pengunjung punya jatah kloter sendiri sesuai jam yang berlaku,tentunya dengan fasilitas tour guide. Kenapa harus dengan guide? Karena saya berani jamin anda sangat mungkin untuk tersesat di lorong-lorong dan labirin tertentu. Jadi,dengan tiket masuk seharga Rp 15.000 (bagi pelajar, umum Rp 25.000 mahal ? kan swasta.. ) anda sudah mendapatkan guide + minuman (empon-empon). Oh,ya.. anda juga dilarang membawa tas ransel kedalam museum,ada tempat penitipan khusus untuk tas anda.